Fatwa Kebenaran Mimpi


Fatwa Syeikh Abdul Ghoni An-Nablusi Tentang : “ Kebenaran Mimpi”

Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa yang dimaksud kabar gembira adalah “mimpi baik” yang diperlihatkan kepada manusia. Ada juga yang menafsiri : melihat Allah didunia (lewat mimpi) atau kelak di akherat. Rosulullah Saw, bersabda : “barang siapa tidak beriman terhadap mimpi baik, berarti tidak beriman kepada Allah dan hari akhir”.


A’isyah R.A berkata : “ Wahyu yang pertama kali datang kepada Rasulallah Saw. adalah mimpi yang baik. Seolah–olah beliau melihat sinar yang menyamai terbitnya fajar subuh”.
Diriwayatkan, bahwa Rasulallah Saw. berkata kepada Abu Bakar. R.A : “Wahai Abu Bakar aku bermimpi, seakan-akan aku dan kamu berjalan diatas tangga-tangga kemudian aku mendahului kamu – dalam dua tangga –" Abu bakar menjawab : “ Wahai Rosulullah ! Allah akan memanggilmu dalam pangkuan Rahmatnya, untuk kemudian aku akan hidup setelah mu selama dua setengah tahun”

Diriwayatkan pula, bahwa sesungguhnya Rosulullah Saw. berkata kepada Abu Bakar : “Aku bermimpi diikuti sekelompok kambing hitam, kemudian diikuti sekelompok kambing putih”, Abu Bakarpun menjawab : “engkau akan diikuti bangsa Arab, dan bangsa Arab akan diikuti bangsa Ajam” Sungguh Allah Ta’ala telah menganugerahi Yusuf As. “ilmu tafsir mimpi”. Allahpun berfirman : “ dan demikianlah tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi ), dan mengajarkan kepadamu “sebagian dari ta’wil-ta’wil mimpi”.

Dan Yusuf pun berkata : “Ya, Tuhanku sesungguhnya engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian dari “ Ta’bir mimpi”.


Tentang : Macam-macam Mimpi

Sebagian ulama mengatakan : “bahwa, mimpi itu ada 3 macam :
1.mimpi berupa khabar gembira dari Allah. Mimpi ini adalah mimpi baik, seperti diterangkan dalam hadits.

2.mimpi menakutkan, yang berasal dari syaithon

3.mimpi yang berasal dari bisikan kata hatinya sendiri Mimpi menakutkan dari syaithon, adalah mimpi bualan, yang tidak perlu dianggap dalam riwayat hadits shohih, baginda Nabi Saw didatangi seorang laki-laki, kemudian bertanya kepada beliau : “wahai Rosulullah ! aku bermimpi seolah-olah kepalaku putus, kemudian aku mengikutinya dari belakang”. Beliau bersabda : “ jangan engkau ceritakan permainan syaithan terhadap dirimu, disaat engkau terlelap dalam tidurmu !!!


Sedangkan mimpi yang berasal dari keinginan hati adalah : seperti mimpi melihat seseorang yang dicintainya (selalu terbayang dalam hati), atau takut pada sesuatu kemudian terlihat dalam mimpinya, atau dalam keadaan lapar, kemudian bermimpi makan atau dalam keadaan kenyang, kemudian bermimpi muntah-muntah, atau tidur dibawah terik matahari, kemudian bermimpi seolah-olah terbakar api, atau anggota badannya sedang sakit kemudian bermimpi seakan-akan sedang disiksa.

Fatwa Syeikh Abd. Ghoni An-Nabilusi Tentang : Mimpinya Orang Haidl, Junub Atau Anak Kecil Dan Waktu Mimpi Yang Paling Bisa Dipercaya”.

Mimpi orang haidl atau junub, bisa juga benar. Karena orang-orang kafir dan penganut agama majusi tidak menganggap “wajib mandi”, sedangkan nabi Yusuf As. pernah menfsiri mimpinya seorang Raja Kafir .

Demikian juga, bisa di anggap benar mimpinya anak-anak kecil, karena nabi Yusuf ketika berusia tujuh tahun mengalami mimpi dan ternyata mimpi itu mengandung kebenaran. Mimpi yang paling bisa dipercaya adalah ketika waktu sahur dan pada waktu siang hari. Imam Ja’far Ash-Shodiq berkata : “mimpi yang paling bisa dipercaya adalah ketika waktu Qoilulah”.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Fatwa Kebenaran Mimpi"

selamat bermimpi indah bro!

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2016 PPMU Bringin - All Rights Reserved
Template By. Kunci Dunia
Back To Top