Sholawat Sebagai Pembuka Rizqi.

Fatwa “Sayid Al-Bakri Bin Muhammad syatha Ad-Dimyati” TENTANG : RAHASIA SHALAWAT SEBAGAI PEMBUKA RIZQI DAN ADAB-ADAB SEORANG PENGAMAL SHALAWAT

Membaca shalawat, kepada nabi mengandung faedah-faedah yang tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tidak dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kepada Allah, melimpahkan rizqi dan orang yang memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka Sebaiknya orang yang membaca shalawat kepada nabi, dalam haliyah paling sempurna, suci badannya, punya wudlu, menghadap kiblat, menghayati keagungan baginda nabi dengan maksud tercapainya keinginan dan cita-cita, membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya.

Fatwa Sayyid Alwi Bin Ahmad As-Segaf, Tentang : Shighot Sholawat Paling Utama Dan Tidak Boleh Mempercayai Keterangan-Keterangan Lain, Tentang Berbagai Macam Sholawat Yang Menurut Si Empunya Lebih Utama

 “Peringatan” : ketahuilah bahwa sesungguhnya diantara kaifiyah-kaifiyah “shighot” sholawat itu, yang paling utama adalah “shighot Ibrohimiyah” yang aku sebutkan dalam pembicaraan kita kali ini, yaitu sholawat yang biasa kita baca pada waktu tasyahud dan sekiranya ada seseorang bersumpah akan membaca Sholawat paling utama, maka ia tidak akan terbebas dari sumpahnya kecuali dengan membaca Sholawat Ibrohimiyah ini.

Para ulama pun meng-illati keutamaan sholawat Ibrohimiyah ini, karena dipilih sendiri oleh Rosulullah SAW. Dan sudah barang tentu nabi tidak akan memilih untuk dirinya, kecuali sesuatu yang paling mulia dan utama.

Dengan demikian, apabila ada keterangan dari seorang ulama yang bisa dibuat pegangan, berupa keterangan yang menafikan pada keterangan yang telah aku sebutkan diatas.

Seperti ada sebagian ulama mengatakan, bahwa kaifiyah-kaifiyah sholawat yang mereka ciptakan adalah sholawat yang paling utama atau bahkan menyamai bacaan dalaail Al-Khoiraat satu kali khataman atau dua kali khataman dan seterusnya ….. padahal sholawat-sholawat yang ditulis didalam kitab Ad-Dalaail selalu disertai dalil-dalil yang dikutip dari nabi, maka sebaiknya keterangan tersebut dikondisikan sebagai wangsit yang diterima lewat mimpi atau diasumsikan sebagai qoul yang lemah.

Saya sendiri melihat tidak hanya dalam satu keterangan saja ‘bahwa ilham itu hanya bisa dijadikan hujjah untuk diri sendiri dan tidak boleh dipakai orang lain dan mimpi atau ilham tersebut bukanlah hujah syar’iyyah”.

Kegiatan yang dilakukan banyak orang, berupa bacaan sholawat, hizib-hizib, amalan-amalan tarekat-tarekat dan berbagai macam istikhoroh yang tidak berdasarkan keterangan Al-Qur’an atau Al-Hadits, merupakan kebodohan akan keagungan syare’at dan keutamaan mengikut Rosulullah SAW.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Sholawat Sebagai Pembuka Rizqi."

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2016 PPMU Bringin - All Rights Reserved
Template By. Kunci Dunia
Back To Top